Monday, September 4, 2023

Livable City: Hunian Generasi Milenial yang Dinamis

Livable City atau Kota Layak Huni adalah daerah atau kota yang dibangun sedemikian rupa untuk memenuhi 4 pilar penunjangnya, yaitu:
1. Live, mencakup sarana dan prasarana pendukung kebutuhan hidup masyarakat seperti tempat tinggal, ruang publik, pusat perniagaan, akses jalan dan keamanan lingkungan.
2. Learn, mencakup sarana dan prasarana pendukung kebutuhan pendidikan masyarakat seperti sekolah formal mulai dari jenjang dasar hingga atas dan universitas.
3. Work, mencakup sarana dan prasarana pendukung kebutuhan profesional dan ketersediaan lapangan kerja seperti pusat perkantoran, wilayah industri, area komersial dan green office.
4. Play, mencakup sarana dan prasarana pendukung kebutuhan emosional dan rekreasi masyarakat seperti sarana olahraga, taman hiburan, pusat pameran dan pusat kuliner.
Kenyataannya, hunian masyarakat di Indonesia saat ini belum seluruhnya memenuhi pilar-pilar penunjang tersebut.

Perwujudan livable city tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Diperlukan perencanaan yang matang mulai dari pemilihan area dan ketersediaan sumber daya yang terkait. Konsep livable city ini sudah banyak diterapkan di negara-negara maju demi mendukung kualitas dan kuantitas hidup masyarakatnya. Beberapa negara berkembang juga sudah mulai menerapkan konsep ini dalam menyiapkan huniannya. 

Konsep livable city erat kaitannya dengan sustainable city atau kota berkelanjutan. Menurut United Nation Habitat, sustainable city adalah kota yang dalam pembangunan di bidang sosial, ekonomi dan fisiknya dilakukan untuk jangka waktu yang lama. Dalam pembangunan kota tersebut memiliki pasokan sumber daya alam yang terus menerus dengan memperhatikan daya dukung, daya tampung serta kelestariannya. Pendekatan kota hijau dan berkelanjutan perlu dilakukan secara simultan antara kota satu dengan kota lainnya mengingat infrastrukturnya saling terintegrasi (Ervianto, 2018). 

Sinar Mas Land kembangkan konsep livable city. Setiap proyek yang digarap oleh Sinar Mas Land dalam sektor hunian telah mengacu pada 4 pilar penting penunjang livable city. Hal ini selaras dengan kebutuhan masyarakat dari segala rentang usia, termasuk generasi milenial.

Menurut Horovits (2012), generasi Y atau yang disebut sebagai generasi millenial adalah sekelompok anak-anak muda yang lahir pada awal tahun 1980 hingga awal tahun 2000-an. Menurut Choi et al (dalam Onibala, 2017) generasi ini lebih fleksibel terhadap hal-hal yang baru dan segala kemungkinan yang mungkin terjadi, sehingga sering digambarkan sebagai generasi yang sangat nyaman dengan perubahan. Sifat generasi milenial yang dinamis dan memiliki mobilitas tinggi akan terpenuhi kebutuhannya di livable city.  

Generasi milenial cenderung suka bersosialisasi dengan rekan-rekannya sehingga membutuhkan ruang publik yang nyaman dan akses lingkungan yang terintegrasi dengan transportasi umum. Untuk hunian tempat tinggal, generasi milenal pun cenderung memilih hunian dengan tema modern berdesain minimalis dan estetik, tanpa kehilangan fungsi dari hunian itu sendiri. Bahkan belakangan ini, smart home sangat digemari. Menginjak usia 20an, rentang usia generasi milenial saat ini pun umumnya sudah memulai membentuk rumah tangganya masing-masing. Bagi keluarga yang memiliki anak, tentunya faktor keamanan lingkungan menjadi pertimbangan utama.

Generasi milenial juga cenderung ingin tahu dan haus akan ilmu. Kebutuhan akan sarana pendukung pendidikan menjadi krusial. Banyak di antara generasi milenial ini yang melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi guna menambah pengetahuan dan jenjang karier profesionalnya. Untuk milenial yang sudah berkeluarga pun, pendidikan anak menjadi hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lingkungan tempat tinggal. Karena mobilitasnya yang tinggi, generasi ini membutuhkan sarana pendidikan yang dekat dengan tempat tinggal agar tidak perlu pergi terlalu jauh untuk sekadar mengantar anak ke sekolah.

Karier generasi milenial yang masih merintis terkadang membutuhkan usaha yang lebih guna mendukung jenjang karier. Akan sangat nyaman bagi generasi milenial bila sarana pendukung kebutuhan profesionalnya tersedia dekat dengan tempat tinggal. Lebih menarik lagi bila pusat perkantoran atau perniagaan tersebut mengusung tema green office, demi keberlangsungan bumi. Generasi milenial rata-rata akan berganti pekerjaan sampai dua puluh kali semasa hidup mereka, dibandingkan dengan para tradisionalis yang bekerja pada pemberi kerja yang sama sampai mereka pensiun (Syarifudin, 2019). Maka dari itu penting bagi generasi milenial untuk terbuka akan kesempatan karier baru di sekitarnya.

Generasi milenial cenderung suka bergaul dan mencari hiburan maupun aktivitas luar ruangan seperti berolahraga, rekreasi di taman, wisata kuliner, atau datang ke event seperti konser musik serta pameran seni. Kebutuhan emosional dan rekreasi generasi ini cukup banyak dan dinamis seiring perkembangan zaman dan tren. Keberadaan sarana dan prasarana yang mendukung menjadi faktor yang diperhitungkan pula bagi milenial dalam menemukan hunian yang tepat.

Seluruh kebutuhan generasi milenial tersedia di livable city. Sinar Mas Land sebagai developer yang besar terus berinovasi dalam mengembangkan properti yang menjawab kebutuhan masyarakat pada umumnya, yang sangat cocok pula dengan kebutuhan masyarakat generasi milenial yang terus-menerus berubah mengikuti perkembangan zaman. Memilih investasi di livable city adalah langkah awal yang tepat bagi generasi milenial untuk menopang kehidupannya di jangka panjang.



Referensi:

abcnews.go.com, “After Gen X, Millennials, what should next generation be?”, 4 Mei 2012. https://abcnews.go.com/Business/gen-millennials-generation/story?id=16275187 [Diakses, 04 September 2023].

bpiw.pu.go.id, “Kota Berkelanjutan Dinilai Solusi Masa Depan dalam Menghadapi Meningkatnya Urbanisasi”, 22 Desember 2015. <https://bpiw.pu.go.id/article/detail/kota-berkelanjutan-dinilai-solusi-masa-depan-dalam-menghadapi-meningkatnya-urbanisasi> [Diakses, 28 Agustus 2023].

Ervianto, Wulfram. 2018. Kajian tentang Kota Berkelanjutan di Indonesia (Studi Kasus Kota Yogyakarta). Media Teknik Sipil Vol. 16 No. 1: 60-65.

Onibala, A. G, et al. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi Sawah di Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan. Agrsosek 2017 Vol. 13, 237-242.

sinarmasland.com, “The Future of Integrated Livable City in Indonesia”, 13 Juli 2023. <https://www.sinarmasland.com/wvc2023> [Diakses, 28 Agustus 2023].

Syarifudin, M. 2019. Hubungan antara Persepsi Person Job Fit dan Motivasi Intrinsik dengan Work Engagement pada Karyawan Generasi Millenial di PT. X. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah: Surabaya.





Saturday, November 5, 2022

Rangkaian Skincare Cetaphil Baby untuk Kulit Sensitif Bayi

Memilih skincare yang tepat untuk anak pastinya tidak bisa sembarangan. Terlebih lagi untuk bayi, karena kulit bayi lebih sensitif. Menurut Archives of Dermatological Research, penyebab kulit bayi sensitif adalah karena lapisan kulit terluar (stratum korneum) bayi lebih tipis daripada kulit orang dewasa.

Anka juga termasuk bayi dengan kulit sensitif nih. Sejak Anka masih new born, aku hati-hati banget dalam memilih skincare Anka. Kalau salah pake skincare, bisa-bisa kulit Anka malah merah-merah, tambah kering, bahkan timbul ruam. Kan kasihan dia, garuk-garuk badannya terus dan rewel deh karena ngerasa gak nyaman. 

Untungnya, aku ketemu sama produk Cetaphil Baby. Seperti apa sih rangkaian produk Cetaphil Baby? Yuk, simak dulu review pemakaiannya di kulit Anka. 

Cetaphil Baby Gentle Wash & Shampoo
Aku lebih senang sama produk 2-in-1 kaya gini, jadi gak perlu repot nyiapin sabun dan sampo untuk mandi, cukup pake 1 produk aja. Menurutku, botol Cetaphil Baby Gentle Wash & Shampoo ini cukup unik karena bukaan botolnya ada di bawah. Hal ini sangat membantu apalagi pas produknya udah mau habis, gak perlu lagi ngebalikin botolnya supaya produk tetep bisa keluar saat dipencet. Bagian samping botolnya juga bertekstur, sehingga gak licin saat digenggam. Aromanya calming, tapi menyegarkan.

Bagi orang tua yang punya bayi berkulit sensitif, gak perlu khawatir sebab produk ini sudah teruji secara klinis cocok bagi kulit sensitif sejak baru lahir. Salah satu hal lain yang jadi favoritku adalah formulanya. Anka ini kalau lagi mandi suka ngucek-ngucek mata. Untungnya, produk ini punya formula yang lembut di mata. Mata Anka gak perih deh walau gak sengaja kemasukan sabun. 

Cetaphil Baby with Organic Calendula Advanced Protection Cream
Waktu Anka baru lahir, sering banget kulitnya kering, terutama di bagian lengannya. Cetaphil Baby with Organic Calendula Advanced Protection Cream ini selain mengandung calendula organik, ada juga shea butter dan gliserin yang membantu menenangkan kulit sangat kering sekalipun.

Sejak pake produk ini, alhamdulillah kulit Anka terjaga kelembabannya. Anka pakai 2 kali sehari tiap selesai mandi. Aku biasanya oleskan di wajah, lengan, kaki dan area lipatan. Rasanya pengen aku ciumin terus Anka karena harum dari cream ini tuh tahan lama, padahal Anka keringetan terus. Formulanya juga aman untuk kulit bayi baru lahir karena hipoalergenik dan telah teruji secara dermatologi. 

Cetaphil Baby with Organic Calendula Diaper Cream
Aku sedih banget waktu area popok Anka muncul merah-merah. Aku pikir karena popoknya yang gak cocok atau kekecilan. Ternyata, Anka gak cocok sama diaper cream dia yang sebelumnya, malah menimbulkan ruam popok. Langsung aja aku pakein Cetaphil Baby with Organic Calendula Diaper Cream. Ruam popok Anka berangsur menghilang.
Gak heran sih karena klaimnya produk ini dapat membantu melawan tanda-tanda ruam popok dalam semalam serta menenangkan rasa tidak nyaman akibat ruam popok sejak penggunaan pertama. Formulanya menciptakan lapisan pelindung pada kulit. Wah, pantas aja ruam popok Anka cepat sembuhnya.

Produk ini juga memiliki formula hipoalergenik yang sudah teruji secara dermatologi cocok untuk kulit bayi baru lahir. Gak ada lagi deh drama ruam popok, area popok Anka jadi terhidrasi sepanjang hari. 

Wah, lengkap banget ya rangkaian produk dari Cetaphil Baby!  Memang tidak salah aku mempercayakan perawatan kulit bayiku pada  Cetaphil Baby. Oh iya, berikut urutan pemakaian produk Cetaphil Baby. 
1. Cuci rambut dan kulit kepala anak dengan Cetaphil Baby Gentle Wash & Shampoo. 
2. Mandikan anak dengan Cetaphil Baby Gentle Wash & Shampoo, bilas hingga bersih menggunakan air mengalir. 
3. Keringkan badan dan rambut dengan handuk. 
4. Oleskan Cetaphil Baby with Organic Calendula Advanced Protection Cream ke wajah, area lipatan dan area kulit kering lainnya. 
5. Oleskan Cetaphil Baby with Organic Calendula Diaper Cream pada area lipatan popok. 

Gimana, mudah bukan? Yuk, cobain juga rangkaian produk dari Cetaphil Baby. Gak perlu bingung lagi cari produk yang cocok untuk bayi berkulit sensitif. Kalian sudah coba produknya belum? Share pengalaman kalian ya setelah pake produknya😃

Wednesday, January 31, 2018

Notebook Impianku, ASUS X555QA

Sumber: http://www.bocahrenyah.com/2018/01/blog-competition-asus-amd-laptop-for-everyone.html
Awalnya aku sempat bingung dan dibuat pusing oleh tugas kuliah serta beban pekerjaan di kantor, ditambah lagi beberapa minggu belakangan ini aku sering mendapat tugas tambahan untuk mengurus dokumen dan administrasi. Hal yang sebisa mungkin aku hindari, mengingat hal tersebut hanya dapat aku kerjakan di kantor, terkendala oleh tidak tersedianya notebook ataupun PC di rumah.